A.
Pengertian Pemberdayaan
Perpustakaan
1.
Pengertian
Pemberdayaan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pemberdayaan berasal dari
kata daya yang memiliki arti, kemampuan melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak, kekuatan; tenaga (yang menyebabkan sesuatu bergerak dan
sebagainya), muslihat, akal; ikhtiar; upaya.
Memberdayakan yaitu memiliki arti membuat berdaya, dengan
kata lain memberdayakan adalah kemampuan untuk mengatasi sesuatu
secara optimal.
2.
Pengertian
Perpustakaan
Kata Perpustakaan dalam bahasa Indonesia berasal
dari kata dasar “pustaka” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
kitab, buku. Dalam bahasa Inggris disebut library yang berarti room
or building for a collection of books kept there for reading, ruang atau bangunan
tempat menyimpan koleksi buku-buku untuk keperluan baca.
Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku
dan bahan pustaka lainnya, baik cetak, terekam maupun dalam bentuk lain sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahan-bahan pustaka itu disimpan
menurut tata susun tertentu untuk kepentingan pembaca, bukan untuk dijual
dengan tujuan mencari untung.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa memberdayakan perpustakaan adalah kemampuan ataupun
usaha untuk mengakali suatu ruangan yang berisi dengan banyaknya buku-buku
untuk keperluan baca agar dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
3.
Sebuah
perpustakaan dibangun dengan tujuan antara lain:
a.
Menjadi tempat
mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalm arti aktif, perpustakaan tersebut
mempunyai kegiatan yang terus menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber
informasi untuk dikoleksi.
b.
Sebagai tempat
mengolah/ memperoses semua bahan pustaka dengan metode atau sistem tertentu
seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, dan kelengkapan lainnya, baik
secara manual maupun menggunakan sarana teknologi infromasi, pembuatan
perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan.
c.
Menjadi tempat
menyimpan dan memelihara. Artinya ada kegiatan untuk mengatur, menyusun,
menata, memelihara, merawat, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap,
mudah diakses, tidak mudah rusak, hilang, dan berkurang.
d.
Sebagai salah
satu pusat informasi yang lengkap dan up to date bagi pengembangan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/ sikap (attitude),
sumber belajar, penelitian, dan rekreasi, perservasi, serta kegiatan ilmiah
lainnya. Memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam,
meneliti, dengan cara cepat, tepat, mudah, dan murah.
e.
Merupakan agen
perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa depan. Dalam
konsep yang lebih hakiki eksistensi dan kemajuan perpustakan menjadi
kebanggaan, dan symbol peradaban kehidupan untuk manusia.
4.
Fungsi
perpustakaan antara lain:
a.
Fungsi
penyimpanan/ deposit, perpustakaan sebagai institusi penyimpan koleksi,
berkewajiban untuk menyimpan dan melestarikan semua karya cetak berupa buku,
jurnal, laporan penelitian, karya ilmiah serta karya rekam berupa kaset,
compact disc (CD), piringan hitam yang telah diterbitkan. Perpustakaan yang
berfungsi sebagai deposit adalah perpustakaan Nasional.
b.
Fungsi informasi,
perpustakaan memiliki orientasi sebagai penyedia informasi, baik sumber masa
lampau (sejarah) maupun informasi mutakhir dan up to date. Denagan demikian berbagai
informasi dapat memberikan manfaat bagi user serta dapat memilih berbagai jenis
informasi sesuai kebutuhan yang diambil dari berbagai ide dari koleksi yang
diciptakan para ahli dari berbagai bidang ilmu.
c.
Fungsi rekreasi,
perpustakaan tidak hanya untuk mencari sumber informasi namun membaca bertujuan
untuk menghibur diri, menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan
rohani serta bertujuan mengembnagkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai
bacaan yang menghibur dan pemanfaatan waktu sengganng, seperti novel, cerpen,
majalah, surat kabar,dll.
d.
Fungsi Pendidikan,
perpustakaan merupakan sumber belajar dan pendidikan tanpa mengenal batasan
usia. Bahkan sering dikatakan tempat belajar seumur hidup, khususnya bagi
masyarakat yang telah meninggalkan bangku sekolah. Sementara bagi pelajar dan
mahasiswa perpustakaan berfungsi membantu proses belajar mengajar guna
melengkapi dan memberikan wawasan diluar jam belajar.
e.
Fungsi kultural,
berarti perpustakaan yang menyimpan khazanah budaya bangsa atau masyarakat
daerah tersebut serta meningkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat
sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan.
5.
Jenis-jenis
perpustakaan antara lain:
a.
Perpustakaan
Nasional, yaitu sebuah perpustakaan yang khusus didirikan oleh pemerintah tiap
negara tersebut demi menyimpan informasi Negara tersebut. Seringkali
perpustakaan nasional menyimpan koleksi langka dan bersejarah.
b.
Perpustakaan
Umum, diselenggarakan oleh pemerintah setempat dalam kewajibannya memberikan
layanan informasi kepada masyarakat yang memiliki koleksi berbagai bidang ilmu,
seperti buku, majalah, Koran, brosur, alat peraga, media dalam bentuk software,
CD, Video.
c.
Perpustakaan
Khusus, adalah perpustakaan yang memberikan pelayanan pada bidang keilmuan
tertentu sesuai dengan prinsip pengelolaan dan keorganisasian yang menaunginya,
misalnya perpustakaan milik sekolah, perguruan tinggi, perusahaan, dinas
pemerintah atau swasta, kedutaan besar lembaga swadaya masyarakat, dll.
d.
Perpustakaan
Pribadi, adalah perpustakaan yang didalamnya terdapat koleksi sumber bacaan
yang dimiliki oleh perorangan. Atas pertimbangan tentang kebutuhan orang lain
dalam turut serta menikmati manfaat koleksinya, maka seseorang tersebut
kemudian membuka perpustakan pribadi agar orang lain dapat datang dan
memanfaatkan koleksinya sebagaimana perpustakaan umumnya.
e.
Perpustakaan
Digital dan Virtual, merupakan perpustakaan dimana sebagian sumber berada dalam
bentuk data yang dapat dibaca dan diambil dengan menggunakan peragkat komputer.
Salah satu perpustakaan besar dunia dan memberikan pelayanannya sebagai
perpustakaan digital adalah Wikipedia.
f.
Perpustakaan
Keliling, adalah perpustakaan yang memberikan pelayanan dengan mendatangi
kelompok orang yang membutuhkan pelayanan perpustakaan.
B.
Upaya
Memberdayakan Perpustakaan
1.
Meningkatkan
Minat Baca
Minat baca merupakan suatu ketertarikan untuk dapat mengartikan
atau menafsirkan media kata-kata dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Dengan adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat
memperluas pengetahuannya. Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang
semakin tinggi pula hasil belajar yang diterimanya, sehingga diharapkan dapat
mencapai tujuan belajar optimal. Sesuai dengan wahyu Allah yang pertama diturunkan kepada nabi Muhammad yakni
surat al-alaq ayat 1-5, sebagai berikut:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq [96]: 1-5)
Membaca sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan seperti yang
djelaskan pada surat Al-Alaq tersebut meskipun tidak disertai penjelasan
eksplisit tentang objek bacaannya. Prof. Dr. Quraish Shihab dalam buku tafsir
al-Mishbah jilid 15 menyebutkan bahwa ditinjau dari segi kebahasaan maka objek
dari perintah membaca dalam surat al-Alaq bersifat umum, yaitu dapat berupa
alam raya, masyarakat dan diri sendiri, serta bacaan tertulis baik dalam bentuk
kitab suci ataupun tidak. Perintah iqra’ dengan demikian dapat digunakan
dalam berbagai pengertian seperti membaca, menelaah, dan sebagainya tergantung
dari objeknya. Beliau juga menjelaskan tentang hikmah kata Iqra’ yang
diulang dua kali, pengulangan tersebut mempunyai makna pentingnya membaca dan
terus meningkatkan minat baca.
Minat baca pada seseorang tidak dapat tumbuh begitu saja secara
instan, tetapi melalui proses yang panjang dan tahapan perubahan yang muncul
secara teratur dan berkesinambungan, karena banyak faktor yang
memepengaruhinya. Apalagi pada saat sekarang ini orang lebih suka menikmati
audio-visual (pandang dengar) ketimbang membaca. Orang lebih suka duduk
berjam-jam menghabiskan waktu di depan gadgetnya atau mengobrol tanpa
menghasilkan kesimpulan apapun, terlebih lagi kondisi lingkungan (keluarga dan
masyarakat) dan fasilitas untuk membaca (perpustakaan) tidak mendukung
seseorang untuk mengembangkan minat baca.
Lingkungan keluarga memiliki atmosfir yang kuat untuk mendukung
seorang (anak) memiliki minat baca yang kuat. Rumah juga berpengaruh pada
sikap anak terhadap buku dan membaca. Orang tua yang gemar membaca, memiliki
koleksi buku, menghargai membaca dan senang membacakan cerita pada anak-anak
umumnya menghasilkan anak yang gemar membaca pula.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah mengenalkan tujuan
membaca pada anak, mereka diarahkan untuk apa membaca, bahan informasi apa yang
diperlukan, kemudian mencatat bahan informasi penting yang dibutuhkan. Selain
itu anak diarahkan pada situasi yang menarik, suasana yang menyenangkan dan
tempat belajar yang dibuat santai. Sehingga memungkinkan anak belajar dengan
tenang dan dapat mencerna serta memahami apa yang dipelajari atau dibacanya.
2.
Selalu
mengupdate koleksi bacaan
Koleksi perpustakaan merupakan “ruh” perpustakaan, baik koleksi
yang tercetak maupun non cetak termasuk digital. Karena dengan koleksi
perpustakaan tersebut akan mempengaruhi maju mundurnya perpustakaan. Perpustakaan
dengan koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya, maka
perpustakaan tersebut akan selalu mendapat tempat di hati mereka. Sebaliknya
perpustakaan dengan koleksi bahan pustakanya sangat terbatas dan tidak
mengikuti perkembangan akan semakin ditinggalkan penggunanya sehingga
kemunduranlah yang akan ditemui. Meningkatkan koleksi perpustakaan ini tidak
mesti hanya melalui pembelian, namun juga dilakukan dengan kerjasama dengan
berbagai pihak yang memungkinkan untuk bertambahnya dan lengkapnya koleksi
perpustakaan.
Jenis-jenis koleksi meliputi bentuk tercetak maupun non cetak.
Koleksi tercetak meliputi buku, majalah, jurnal, tabloid, dan surat kabar,
sedangkan koleksi non cetak meliputi microfilm, mikrofis, audio tape, piringan
hitam, video tape, pita magnetic, slide, kaset, cd, dvd, dan lain-lain.
3.
Memperbaiki
fasilitas (sarana dan prasarana)
Meningkatkan sarana prasarana perpustakaan; Sarana dan prasarana
perpustakaan meskipun hanya merupakan faktor penunjang, namun peran dan
fungsinya sangat strategis dalam mendukung kualitas layanan yang dibutuhkan
para pemustaka. Dewasa ini sarana dan prasarana perpustakaan ini mestinya juga termasuk sarana
prasarana layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Dengan demikian
dapat memudahkan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan.
Sarana dan prasarana perpustakaan yang representatif dan nyaman akan membuat
para pemustaka untuk selalu tertarik dan merasa nyaman serta merasa bahwa di
perpustakaanlah kebutuhan pengembangan diri dapat dipenuhi.
4.
Memberikan
inovasi (seminar, diskusi panel, diskusi ilmiah)
Selain mendapatkan informasi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui koleksi bahan bacaan yang ada di ruang-ruang
koleksi. Perpustakaan pun biasanya menyelenggarakan acara yang bisa dijadikan
sebagai bagian dari mendapatkan informasi pengetahuan yakni kegiatan seminar,
diskusi panel, dan diskusi ilmiah yang diselenggarakan mealui undangan peserta
secara umum atau secara khusus dengan mengundang pembicara dan ahli sesuai
dengan tema seminar yang diadakan.
5.
Meningkatan
Variasi Layanan
Meningkatkan variasi layanan, layanan
perpustakaan di zaman sekarang ini tidak terbatas pada layanan membaca atau
memperoleh informasi, namun dapat diperkaya dengan kegiatan yang bersifat
edukatif lainnya seperti lomba sinopsis, lomba mendongeng/bercerita, temu
anggota/forum komunikasi anggota perpustakaan, termasuk inter library loan
(layanan pinjam paket), serta layanan penunjang lainnya seperti layanan
rekreatif sehingga dapat membuat betah dan nyaman bagi pengunjung.
C.
Perlunya
Memberdayakan Perpustakaan
Perlunya memberdayakan
perpustakaan disebabkan karena beberapa realitas yang ada sebagai berikut:
1.
Adanya
jarak antara perpustakaan dan masyarakat
Perpustakaan
dan masyarakat yang secra teoritis yang semestinya ada hubungan yang erat. Karena diantara keduanya saling membutuhkan dan saling melengkapi. Maksudnya
bahwa keberadaan perpustakaan adalah dalam rangka menyediakan informasi dan
memenuhi kebutuhan pemakainya. Pada dasarnya masyarakatlah yang menghendaki
dibentuknya perpustakaan. Kemudian oleh suatu tim perumus kebijakan dan tim
kerja, yang terdiri atas beberapa pihak, misalnya unsur pemerintah dan
masyarakat atau swasta/ lembaga swadaya masyarakat sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Akan tetapi antara keduanya seolah-olah berjalan
sendiri-sendiri. Dengan visi, misi, strategi, serta perumusan tugas pokok
fungsi sebagai salah satu pusat informasi dan pusat sumber belajar belum
menyentuh kebutuhan masyarakat. Sebaliknya masyarakat mungkin saja belum
mengetahui, memahami, dan menyadari apa arti dan kegunaan perpustakaan.
Oleh
karena itu harus diupayakan terciptanya “jembatan” yang menghubungkan dan
menghilangkan jarak tersebut, sehingga timbul suatu sinergi dan kesamaan
pandangan serta kepentingan antara keduanya.
2.
Keterbatasan
akses informasi
Informasi
dan bentuk komunikasi antara kedua belah pihak perlu dibangun hubungan yang
baik. Pada satu sisi perpustakaan menghendaki dimanfaatkan oleh masyarakat
dengan berbagai layanan fasilitasnya. Sementara disis lain masyarakat
membutuhkan informasi dan ilmu pengetahuan yang ada di perpustakaan. Untuk
megembangkan informasi dan komunikasi tersebut diperlukan jalur komunikasi
misalya, kemasyarakatan/sosialisai melalui media cetak dan elektronik,
mengadakan berbagai aktivitas yang melibatkan masyarakat, dan mengadakan
penelitian mengenai kebutuhan konsumen atau pelanggan perpustakaan.
3.
Respon
dan perhatian masyarakat yang relative rendah
Respon
dan perhatian masyarakat terhadapa perpustakaan yang relatif rendah bisa
disebabkan oleh beberapa factor misalnya, ketidak tahuan masa dimana lokasi
perpustakaan, apa kegunaan perpustakaan, siapa saja yang boleh ke
perpusatakaan, bagaiman cara menjadi anggota perpustakaan, apa saja persyaratan
untuk menjadi anggota, bahan pustaka apa saja yang ada, apakah untuk menjadi
anggota harus membayar, dan lain-lain.
4.
Persepsi
masyarakat tentang perpustakaan yang kurang tepat
Masyarakat
kita terdiri atas banyak kelompok, strata sosial, tingkat pendidikan, etnis,
suku, kebudayaan, agama dan kepercayaan. Oleh karena itu berbagai macam pula
pemikiran masyarakat. Hal ini menyebabkan respon terhadap perpustakan tidak
sama, maka akibatnya persepsinya tidak sama. Seperti, perpustakaan khusus hanya
untuk kalangan tertentu, masuk perpustakaan harus membayar, dan petugas layanan
yang kurang ramah dalam melayani pengunjung. Hal-hal seperti itu harus
dihilangkan, dan diciptakan citra dan persepsi yang benar dan lengkap tentang
perpustakaan bagi semua masyarakat.
5.
Minat
masyarakat terhadap perpustakaan relative rendah
Relatif
rendahnya minat masyarakat terhadap perpustakaan banyak factor yang
mempengaruhinya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh perpustakaan umum
Kotamadya Jakarta Pusat, hasilnya menyatakan: (1) sebagian masyarakat yang
telah terbiasa dan memahami manfaat perpustakaan maka minatnya cukup besar, (2)
kurangnya informasi dan akses terhadap perpustakaan, (3) kinerja perpustakaan
dan jumlah koleksinya. Selain itu, perkembangan teknologi yang pesat juga mempengaruhi minat
masyarakat terhadap perpustakaan, masyarakat lebih memilih menggunakan gadget
untuk mencari informasi melalui internet dibandingkan harus mengunjungi
perpustakaan, Di Sidoarjo sendiri minat masyarakat terhadap perpustakaan
relative banyak, menurut berita yang dimuat di bangsa online.com setidaknya
sekitar 200 pengujung setiap harinya mengunjungi perpusda. Menurut
beberapa lembaga seperti IKAPI, minat baca orang Indonesia jauh lebih rendah
dibanding Singapura dan Malaysia. Sehingga
juga berpengaruh terhadap minat masyarakat dengan perpustakaan. Hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ilmu penetahuan dan
kuarngnya memahami fungsi dari perpustakaan itu sendiri.
6.
Tingkat
kesibukan atau waktu yang terbatas
Ditinjau
dari komunitas tempat tinggal, secara garis besar masyarat kita terbagi menjadi
dua, yaitu masyarakat perkotaan termasuk suburban dan masyarakat pedesaan.
Masyarakat perkotaan ditandai dengan kehidupan modern dengan mata pencaharian
utama pada sektor jasa seperti perdagangan, pegawai, dan industri. Sementara
masyarakat pedesaan ditandai dengan agraris seperti pertanian, peternakan,
perikanan dan perkebunan. Dalam hubungannya dengan perpustakaan, maka pada
umumnya masyarakat kota lebih dulu mengenal dan mengetahui serta
memanfaatkannya. Namun jika dikaitkan dengan kesibukannya sehari-hari dan
terbatasnya waktu untuk berkunjung ke perpustakaan, masyarakat tersebut belum
maksimal dapat menikmati layanan perpustakaan. Untuk mengatasi kedala tersebut,
perpustakaan berupaya membuka jam layanan yang lebih panjang, misalnya dari
pagi sampai dengan malam hari atau membuka layanan pada hari-hari libur.
Daftar
Pustaka
Agus Rifai, Perputakaan Islam, Jakarta,
PT Raja Grafindo Persada, 2013.
Badan
perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, “Peran Serta Masyarakat
Untuk Mengembangkan Perpustakaan”, http://bpad.jogjaprov.go.id/article/news/site/view/id/236/t/peran-serta-masyarakat-untuk-mengembangkan-perpustakaan-agung,
20 juli 2011
Ebta Setiawan, “KBBI Online”, http://kbbi.web.id/daya
F. Rahayu Ningsih, Pengelolaan
Perpustakaan, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2007.
Pustakawan
BPAD Provinsi Banten, “Pemberdayaan Perpustakaan”, http://bpad.bantenprov.go.id
/read/berita/47/PEMBERDAYAAN-PERPUSTAKAAN-UNTUK-MENGEMBANGKAN-MINAT-BACA.html#.V-s-N_l97IU.
Revol, dkk,”
minat baca masyarakat disidoarjo menigkat”, http://www.bangsaonline.com/berita/
7631/minat-baca-masyarakat-di-sidoarjo-meningkat, 14 Januari 2015
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta,
CV. Sagung Seto, 2006.
Safrudin Aziz, Perpustakaan Ramah Difabel, Yogyakarta,
Ar-Ruzz Media, 2014.
Yuldi, Memilih Buku Yang Baik, Bandung,
PT. Puri Pustaka, tt.
Yuni Sri Wahyuni, Perpustakaan Milik Kita, Semarang,
PT. Sindur Press, 2008.
Harrah's Casino and Hotel - Mapyro
BalasHapusFind your way around the casino, find where everything 남원 출장안마 is 강릉 출장샵 located 고양 출장마사지 with the best 포천 출장샵 GPS coordinates, and place a bet! Realtime driving 파주 출장샵 directions to Harrah's Casino and Hotel, 777